Pages

Memicu Adrenalin di Arus Liar Telaga Waja

Arung jeram atau rafting pada mulanya adalah hobi bagi petualang yang mencintai tantangan olah raga air. Berawal dari kenekatan segelintir orang bernyali tinggi, wisata pemicu adrenalin itu terus menggeliat. Para penggemarnya mengatakan olah raga ini sebagai obat dari kejenuhan rutinitis sehari-hari. Ketika menghadapi jeram-jeram yang terjal para pengarung biasanya akan berteriak untuk melepaskan ketegangan-ketegangan, sehingga menjadikan obat yang ampuh bagi stress.


Air terjun Telaga Waja

Salah satu tempat ekspedisi arung jeram untuk pemula yang banyak diminati adalah Telaga Waja. Selain panorama alamanya yang mempesona dengan karakteristik topografi perbukitan, jalur untuk melakukan arung jeram juga tidak terlalu sulit.

Telaga Waja adalah nama sungai di Kecamatan Rendang, salah satu kecamatan di Kabupaten Karangasem, Bali. Sungai ini mengalir jernih dengan arus yang cukup deras sehingga cocok untuk para pengarung.

Daya tarik lain yang dimiliki Telaga Waja adalah pemandangan Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3142 meter di sisi Utara. Tempat ini sering dimanfaatkan juga sebagai jalur trekking bagi para petualang alam. Vegetasi di alam ini juga masih sangat asli ditumbuhi sejenis rumput gajah, didukung bentukan jurang-jurang yang menandakan sungai ini jenis sungai tua yang menyatu dengan alam sekitarnya. 


Arung Jeram (Photo by Photobucket)
Rintangan jembatan bambu pun lumayan banyak disepanjang lintasan, ada sekitar 4-5 jembatan yang dibikin warga setempat sebagai penghubung antar desa. Untuk melewatinya pengarung harus ekstra hati-hati dan merundukkan kepala jangan sampai tersangkut. Arus yang deras akan membawa perahu melayang di atas sungai dan akan berakibat terguling apabila tidak waspada.

Sebuah tantangan bagi pecinta olah raga air adalah terjun dari ketinggian 4 meter. Dayung melalui air terjun yang mendebarkan dan terjun 4 meter dari bendungan Bajing menuju gulungan jeram. Keselamatan adalah prioritas utama ketika melakukan olah raga arung jeram. 
 

Setelah 2 jam melakukan arung jeram menyusuri sungai Telaga Waja, minuman dingin akan menyambut Anda di restoran yang letaknya tidak jauh dari bibir sungai. Makan siang dan aneka buah tropikal juga tersedia gratis. Lunch buffet dengan kuliner Indonesia yang menggiurkan seperti sate lilit ikan khas bali, akan menjadikan santapan lezat setelah lelah berarung jeram.



Sate Lilit (Photo by Photobucket)
Banyak tour operator di kawasan Bali yang menawarkan paket wisata arung jeram ini dengan harga yang cukup bervariasi, yaitu antara Rp.300.000 hingga Rp.500.000. Harga sudah termasuk transfer hotel, makanan ringan (snacks), welcome drink, perlengkapan rafting, lunch, souvenir, asuransi, serta pemandu rafting yang profesional.

Untuk yang tidak bisa berenang akan ada baju khusus atau pelampung dan pemandu yang mendampingi, jadi Anda tidak usah khawatir untuk mencobanya.
Selamat berpetualang di Telaga Waja, jeram-jeram liarnya yang menantang akan memberi Anda pengalaman petualangan yang amat berkesan!


Tips Ber-Arung Jeram :
• Perhatikan faktor cuaca ketika hendak berwisata
• Jangan abaikan faktor peralatan safety dan kelengkapannya

• Perhatikan petunjuk dan instruksi pemandu pendamping
• Berdoa sebelum memulai petualangan

• Membawa pakaian ganti, sepatu olah raga atau sandal sungai
• Menggunakan lotion untuk melindungi kulit dari sinar matahari

3 komentar:

ernaerasmus said...

mantab bos,, budgeting berapa nih jalan2 kayak gini ??

skyhils said...

Budgeting main rafting? Ato liburannya? Kalo liburan tergantung hotel & pesawat yang dipake :D Low budget ato Exclusive, terserah yang mau traveling:)

Mieke Stefanny said...

Sist, arung jeram disini dibandingkan di daerah jabar, ky di arus liar, mana lbh ok?

Post a Comment