Pages

Kampung Naga Nan Unik


Gerbang Kampung Naga (Photo by Photobucket)

Kampung Naga secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Untuk mencapai perkampungan Naga Anda harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked) berjumlah lebih dari 360 anak tangga yang dibuat berkelok hingga ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Sungai Ciwulan adalah salah satu sungai yang menjadi oase bagi penduduk Kampung Naga. Sungai ini sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut.

Sunda Sengked (Photo by Photobucket)
Kampung Naga merupakan kampung kecil yang penduduknya sangat teguh dan patuh memegang tradisi nenek moyang secara turun temurun. Apapun yang hendak masyarakatnya lakukan, sang tetua desa akan memutuskannya berdasarkan adat istiadat dan ajaran agama Islam.
 
Kesan tradisional terlihat dari bentuk dan konstruksi bangunan di kampung Naga. Kampung adat ini memiliki ornamen rumah yang unik dan dibuat seragam, mulai dari bahan bangunan sampai pada potongan bangunan dan arah menghadapnya. Ini harus dipatuhi warga, aturan ini dimaksudkan agar penggunaan lahan lebih tertata dan tidak terasa sempit.

Rumah yang berada di Kampung Naga jumlahnya tidak boleh lebih ataupun kurang dari 108 bangunan secara turun temurun, dan sisanya adalah Masjid, lei (Lumbung Padi) dan patemon (Balai Pertemuan). Apabila terjadi perkawinan dan ingin memiliki rumah tangga sendiri, maka telah tersedia areal untuk membangun rumah di luar perkampungan Kampung Naga Dalam yang biasa disebut Kampung Naga Luar.


Kampung Naga (Photo by Photobucket)
Keunikan lain tampak pada letak semua bangunan yang menghadap hanya ke Utara atau Selatan sebagai bentuk kepercayaan mereka secara turun temurun.

Semua peralatan rumah tangga yang digunakan oleh penduduk Kampung Naga pun masih sangat tradisional dan umumnya terbuat dari bahan anyaman. Hal ini tidak mencerminkan bahwa Kampung Naga merupakan kampung yang terbelakang atau tertinggal, akan tetapi mereka memang membatasi budaya modern yang masuk dan selalu menjaga keutuhan adat tradisional agar tidak terkontaminasi dengan kebudayaan luar.

Bahkan kampung ini menolak aliran listrik dari pemerintah, karena semua bangunan penduduk menggunakan bahan kayu dan ijuk yang mudah terbakar dan mereka khawatir akan terjadi kebakaran. Pemangku adat pun memandang apabila aliran listrik masuk maka akan terjadi kesenjangan sosial diantara warganya yang berlomba-lomba membeli alat elektronik dan dapat menimbulkan iri hati.

Arah Rumah Seragam (Photo by Photobucket)
Dalam dunia pendidikan, para pemangku adat tidak melarang apabila ada warganya yang ingin menuntut ilmu atau belajar di luar areal perkampungan adat, akan tetapi ketika mereka kembali harus tetap mengikuti istiadat yang berlaku agar tidak luntur dan punah.

Apabila Anda ingin mendapatkan kenang-kenangan dari perjalanan Anda, penduduk setempat juga menjual kerajinan tangan yang terbuat dari bahan serat kayu berbentuk gelang-gelang, seruling ataupun hiasan rumah berbentuk anyaman.

How To Get There

Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, dari Kota Garut jaraknya sekitar 26 kilometer, sedangkan dari Kota Bandung berjarak 90 kilometer. Untuk mencapai Kampung Naga dapat menggunakan transportasi darat, mobil pribadi atau angkutan umum. Dari Bandung naik bis jurusan Tasikmalaya dan minta turun di daerah Salawu, jarak paling dekat dengan Kampung Naga. Posisi Kampung Naga sangat strategis di pinggir jalan raya Garut - Tasikmalaya.

Jika Anda ingin melancong ke Kampung Naga, hindari datang pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu. Pada hari tersebut penduduk Kampung Naga melakukan ritual menyepi, yaitu menghindari perbincangan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah kampung mereka.
 
Kampung Naga dapat menjadi pilihan alternatif agenda wisata budaya Anda selanjutnya. Selamat berpetualang!

2 komentar:

Mieke Stefanny said...

Wow!!!mau k kampung naga scr oribadi gak ikut paket tur bisa y? Apakah izin dulu k kepala kampungny?

skyhils said...

Gak perlu ikut tour kok, langsung dateng aja berkunjung.

Post a Comment