Pages

1, 2, 3 Do Re Mi, Liburan Ke Saung Angklung


 

Wisatawan Eropa Belajar Bermain Angklung
Pernah memainkan alat musik Angklung? Angklung adalah alat musik tradisional Sunda terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan dengan nada musik berasal dari getaran.

Salah satu komunitas yang konsisten melestarikan peninggalan budaya ini adalah Saung Angklung Udjo. Terletak di Jalan Padasuka, Bandung, Jawa Barat. Akses menuju lokasi tidak terlalu sulit, taksi atau angkutan umum dengan tujuan Terminal Cicaheum dapat menjadi pilihan Anda.

Pagelaran kesenian Jawa Barat dipentaskan disini, seperti Wayang Golek, Rampak Kendang, Pencak silat, Sendratari, Drama Sunda, hingga Tari Topeng khas Kacirebonan. Pemandu acara di Saung Angklung Udjo menggunakan bahasa bilingual Indonesia dan Inggris.

Si Cepot Wayang Golek
Pertunjukan di Saung Udjo ini diadakan rutin setiap sore pukul 15.30-16.30 WIB. Harga tiket masuk wisatawan domestik Rp. 50.000 dan wisatawan mancanegara Rp. 80.000 (sudah termasuk welcome drink, souvenir, dan leaflet acara).


Pertunjukan pertama dibuka dengan atraksi wayang golek. Kemudian dilanjutkan dengan atraksi pesta rakyat yang melibatkan puluhan penari cilik berusia antara 3-14 tahun. Pesta rakyat ini disebut Pagelaran Haleran.

Selesai memperlihatkan keterampilan beratraksi, para seniman cilik langsung berbaur dengan penonton. Masing-masing anak mendampingi seorang penonton sambil membagikan angklung.

Atraksi Angklung Cilik
Sebelum penonton berinteraksi bermain angklung bersama, beberapa trik untuk menggunakan angklung diperagakan oleh sang pemandu acara secara singkat.

"Hayo, jangan sampai salah cara memegangnya. Tangan kiri memegang tabung yang paling besar, tangan kanan menahan bagian tengah tabung. Badannya tidak perlu ikut goyang ya," seru sang pemandu sambil mencontohkan bagaimana memegang angklung yang benar.

Ternyata memainkan alat musik angklung juga butuh koordinasi tubuh dan gerak yang harmoni. Beberapa wisatawan terlihat kesulitan memainkan angklung dengan baik seperti dicontohkan sang pelatih.

Permainan Oorayan atau Ular-Ularan
Acara puncak ditutup dengan permainan tradisional tataran sunda seperti Oorayan (Ular-ularan) dan Cing Caripit. Anak-anak cilik berbaur dengan seluruh penonton memenuhi gazebo.

Beberapa turis mancanegara terlihat kebingungan dengan permainan yang anak-anak praktekkan, namun mereka tetap antusias dan gembira melakukan permainan ala kampung tersebut.

It’s an amazing attraction and it’s a great experienced also could played angklung by myself,” seorang wisatawan Eropa mengungkapkan kekagumannya.


Galeri Cinderamata
Jika Anda ingin beli cinderamata bernuansa ethnik sebagai oleh-oleh, Anda bisa membelinya di Souvenir Shop. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Untuk suvenir gantungan kunci atau bros miniature angklung harga berkisar Rp. 10.000.

Selamat bermain angklung!

0 komentar:

Post a Comment